hari ini, harusnya semua orang Indonesia yang peduli, memilih wakil rakyat nya yang akan duduk di kursi parlemen. dari tadi status facebook semua orang tentang nyonterng lah, say no to golput lah, sementara gue? jujur aja gue rada males. gue ngerasa pemilu kali ini semua nya kayak sandiwara. mulai dari banyaknya calon legislatif yang mencalonkan diri, sampai poster poster kampanye nya yang nggak jelas dan terkesan main-main. gue kok ngerasa KPP nggak menseleksi ketat para calon tersebut ya? kualitas apa sih yang mereka punya supaya bisa jadi caleg? apakah dari banyaknya harta yang mereka punya, atau dari gantengnya tampang mereka? maaf yah kalo gue gak tau, emang pengetahuan gue masalah beginian sempit. kuliah gue bukan di bidang politik ataupun kenegaraan, kuliah gue sastra, prancis pula. dan gue juga nggak ngerti siapa caleg yang berkualitas, siapa yang nggak. lah kan cuma liat dari foto aja selama ini?sumpah gue males banget milih, milih seseorang yang gue aja nggak kenal siapa. tapi kenapa orang orang banyak yang mengutuk manusia manusia golput? bukannya kita sebagai manusia punya hak untuk memilih ATAUPUN TIDAK? kalau ternyata pilihan gue salah dan malah menyebabkan Indonesia hancur, untuk apa? maaf sekali lagi, kalau menurut kalian gue bodoh, but that's how i feel.
2 comments:
cha i do think golput is a very strong controversy. i myself sometimes think it's better grey than just ticking what i dont know, but sometimes i find myself thinking election is an event in which we (citizen) do something big for our country.
anyways, im not going to point out at that meng... it's just i kind of disagree on your point: you study french studies and that means you know so less about politics. in my point of view, whatever you do or whatever you study or whatever your job is... is not an excuse to not knowing about politics. even though politics might be not within your sphere of interests, like it or not it's within your life... since you're a citizen as well. even if you want to make a red-line to french studies, french people love to talk about politics ;)
i think, you dont have to like politics... but it's not an excuse not to vote. voting or not is your right, thats right, but maybe the excuse shall be other than that :)
i myself dont know much about politics and i didnt vote yesterday since i wasnt registered. but all i know how i position myself as a citizen, id like to support those who are most similar to my way of life hehe. it's like, if PDI-P wins then most of gamblers would be happy since megawati's husband is much of a gambler... although those gamblers might not like politics, but at least they know it would do good for the gambling industry. hehehe
INI BUKTINYA : PUTUSAN SESAT PERADILAN INDONESIA
Putusan PN. Jkt. Pst No.Put.G/2000/PN.Jkt.Pst membatalkan demi hukum atas Klausula Baku yang
digunakan Pelaku Usaha. Putusan ini telah dijadikan yurisprudensi.
Sebaliknya, putusan PN Surakarta No.13/Pdt.G/2006/PN.Ska justru menggunakan Klausula Baku
untuk menolak gugatan. Padahal di samping tidak memiliki Seritifikat Jaminan Fidusia, Pelaku
Usaha/Tergugat (PT. Tunas Financindo Sarana) terindikasi melakukan suap di Polda Jateng.
Ajaib. Di zaman terbuka ini masih ada saja hakim yang berlagak 'bodoh', lalu seenaknya
membodohi dan menyesatkan masyarakat, sambil berlindung di bawah 'dokumen dan rahasia negara'.
Statemen "Hukum negara Indonesia berdiri diatas pondasi suap" (KAI) dan "Ratusan rekening liar
terbanyak dimiliki oknum-oknum MA" (KPK); adalah bukti nyata moral sebagian hakim negara ini
sudah terlampau sesat dan bejat.
Permasalahan, kondisi seperti ini akan dibiarkan sampai kapan??
Sistem pemerintahan jelas tidak berdaya mengatasi sistem peradilan seperti ini.
Lalu siapa yang mau perduli?
David
HP. (0274)9345675
Post a Comment